Sekolah merupakan lingkungan belajar yang menjadi tempat murid tumbuh dan berkembang. Lingkungan belajar yang kondusif akan sangat berpengaruh dalam pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan murid. Murid membutuhkan lingkungan belajar yang aman, nyaman dan menyenangkan sehingga dapat meningkatkan minat untuk belajar. Karena dengan suasana yang aman dan nyaman tentunya murid akan lebih fokus memahami penyampaian materi yang diberikan oleh guru. Suasana belajar yang nyaman akan membuat proses belajar menjadi lebih efektif dan efisien. Hal ini karena saat kita belajar dengan suasana hati yang baik maka secara langsung akan membuat kita lebih mudah menyerap setiap materi yang dipelajari.
Guru memiliki peran penting dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Guru sangat berperan dalam menumbuhkan motivasi dan minat belajar murid. Guru tidak hanya bertugas untuk menyampaikan materi Pelajaran kepada murid namun Guru perlu memastikan bahwa murid dapat belajar dengan nyaman dan bahagia karena dari berbagai penelitian menyatakan bahwa yang dibutuhkan anak adalah belajar dengan bahagia. Bagaimana mungkin Guru dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan membahagiakan bagi murid sedangkan Guru tak mampu merasakan kebahagiaan tersebut. Maka Guru pun harus mampu untuk mengelola emosi dan menjadikan dirinya sebagai Guru yang tidak hanya mampu menciptakan kebahagiaan bagi murid namun dapat juga merasakan kebahagiaan itu sendiri.
Dengan begitu banyaknya tugas dan tanggung jawab sebagai pendidik banyak kali membuat Guru merasa terbeban, tidak memiliki semangat dan tidak mampu mengelola emosi dengan baik. Seringkali suasana hati yang kurang baik dapat berpengaruh dalam proses pembelajaran dan pastinya hal ini akan berdampak pada peserta didik. Guru perlu terus belajar dan mencari cara bagaimana menciptakan pembelajaran yang mampu menciptakan kebahagian bagi murid dan bagi guru itu sendiri tanpa mengabaikan proses belajar yang dilakukan.
Joyful learning merupakan salah satu solusi yang dapat dilakukan guru untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Joyful learning adalah pendekatan yang digunakan oleh Guru untuk membuat siswa lebih dapat menerima materi yang disampaikan yang dikarenakan suasana yang menyenangkan serta tanpa ketegangan sehingga tercipta rasa senang selama proses pembelajaran berlangsung. Rasa senang ini tidak hanya dirasakan oleh murid semata tetapi juga oleh Guru. Di sisi lain, proses pembelajaran ini akan menumbuhkan Tingkat kreatifitas murid sebagai pembelajar dan guru sebagai pengajar.
Joyful learning merupakan pertemuan antara 1) Guru dan murid dimana mereka saling memiliki konten (materi) untuk menjadi bahan dalam proses pembelajaran. 2) Guru bertemu dengan rasa ingin tahu apa yang terjadi dalam diri murid (curiosity), sehingga guru memiliki pengalaman (experience) untuk dijadikan proses pengajaran sesuai dengan kebutuhan murid. Guru terus berubah dan menuntun murid menemukan talentanya. 3) Murid bertemu dengan rasa ingin tahu (curiosity) apa yang diperoleh dalam pembelajaran sehingga menumbuhkan rasa senang (emotion) untuk terus mengeksplorasi dan menemukan hal – hal baru. Pertemuan ini berdampak pada kebahagiaan, keselarasan dan kesejahteraan oleh seorang Guru dan murid, itulah yang disebut saling menemukan wellbeing dalam pembelajaran.
Joyful Learning dapat dilakukan dengan memotivasi tumbuhnya harga diri yang positif kepada murid dan memberikan lingkungan dan kondisi yang tepat untuk semua murid. Dengan kata lain semua murid merasakan bahwa: 1) Kontribusi mereka sekecil apa pun dihargai, 2) Mereka merasa aman (fisik dan psikis) dalam lingkungan belajar, 3) Gagasan mereka dihargai. Sebagaimana apa yang menjadi salah satu tujuan Implementasi Kurikulum Merdeka yaitu bagaimana guru menciptakan proses pembelajaran yang berpihak pada murid. Sehingga kita tidak hanya mencintai murid kita tetapi mereka juga sadar bahwa mereka dicintai.
Artikel ini ditulis oleh Christy Valentine Kekasih, S.Pd, Gr., Koordinator Guru Penggerak Kabupaten Minahasa, SD Inpres Uner, Kab. Minahasa.