Semakin seseorang bisa mengelola emosi di dalam dirinya maka semakin dia dapat memimpin orang lain. Sangat penting bagi seorang pendidik dalam mengelola emosi saat pembelajaran.
Mengapa emosi itu penting bagi pendidik? Karena emosi dapat mempengaruhi kualitas interaksi dengan siswa, emosi dapat mempengaruhi Keputusan dan respons terhadap situasi kelas serta lingkungan belajar yang positif membutuhkan pengelolaan emosi yang baik. Komponen emosi menyangkut :
- Perasaan : Apa yang kita rasakan?
- Respons Fisik : Bagaimana tubuh kita merespons emosi?
- Perilaku : Bagaimana kita bereaksi terhadap emosi tersebut?
Dalam mengelola emosi terdapat beberapa tantangan yang harus dilalui yaitu stress akademik dan tuntutanpekerjaan, konflik dengan siswa, rekan kerja atau orang tua dan kelelahan atau kebosanan dalam pekerjaan.
Menjadikan pendidik sebagai profesi bukanlah keputusan yang mudah. Saat kita memutuskan untuk menjadi seorang tenaga pendidik maka secara tidak langsung kita telah menyerahkan diri kita sepenuhnya kepada pengabdian. Bentuk pengabdian itulah yang mendorong untuk menjadi manusia yang utuh, manusia yang memiliki sifat tangguh dan kerja keras. Itulah mengapa banyak orang yang mengatakan bahwa menjadi seorang pendidik adalah pekerjaan yang mulia.
Selain harus tangguh dan kerja keras, seorang pendidik juga harus memiliki keterampilan dalam mengelola emosi. Keterampilan tersebut sangat penting karena dalam proses pembelajaran seorang pendidik akan menghadapi berbagai macam siswa dengan karakteristik dan kekhasan yang berbeda-beda. Oleh karena itu seorang pendidik harus memiliki keterampilan emosi yang baik agar tetap menjaga hati dan suasana pembelajaran menjadi menyenangkan. Selain dating dari perasaan diri sendiri, emosi dapat muncul karena interaksi antara pendidik dan peserta didik. Keterampilan mengontrol emosi, mengambil Tindakan dan menjaga harmonisasi kelas adalah modal utama yang harus dimiliki seorang pendidik. Selain itu derngan memiliki control diri yang baik dapat menegasi profesionalisme sebagai seorang pendidik.
Bentuk-bentuk strategi yang bisa dipakai oleh seorang pendidik dalam mengelola emosi yaitu sebagai berikut
a. Kesadaran diri
Kesadaran diri meliputi :
- Mengenali emosi dan pemicu-pemicunya
- Refleksi harian tentang pengalaman emosional
- Menjaga Jurnal emosi
b. Regulasi Emosi
Regulasi emosi meliputi :
- Teknik pernapasan dan relaksasi
- Mengubah pola pikir negative menjadi positif
- Berbicara dengan rekan atau mentor
c. Kesadaran sosial
Kesadaran sosial meliputi :
- Membaca emosi peserta didik dan merespons dengan tepat
- Berempati dan mendengarkan dengan penuh perhatian
- Membangun hubungan yang baik dengan peserta didik dan rekan kerja.
Jika seorang pendidik sudah mampu mengelola emosinya dengan baik maka akan tercipta lingkungan belajar yang positif dan inklusif, dapat meningkatkan hubungan antara seorang pendidik dan peserta didik serta meningkatkan kesejahteraan dan kepuasaan kerja.
Jadilah seorang pendidik yang hebat yang mampu menangani berbagai keadaan seperti tuntutan pelerjaan yang padat, perilaku peserta didik dan berbagai pengolahan batin lainnya. Seorang pendidik adalah panutan bagi para peserta didik, oleh karena itu seorang pendidik harus selalu menjaga narwah dan kebijaksanaan sebagai pendidik, harus menjadi teladab yang Tangguh dan cerdas sehingga dapat ditiru oleh peserta didik.
Artikel ini ditulis oleh Mariska Fransiska Lidya Gara, S.Pd, M.Pd, Guru Penggerak Angkatan 4 Kab. Minahasa Tenggara, Pengajar Praktik Angkatan 9 Kab.Minahasa Tenggara, Fasilitator Peran Pengawas Sekolah Dalam Implementasi Kebijakan Merdeka Belajar Pada Satuan Pendidikan Provinsi Sulawesi Utara, Fasilitator Pemanfaatan Modul Pengelolaan Emosi dalam Menjalankan Peran Sebagai Pendidik Kab.Minahasa Tenggara, Pengawas Sekolah Kab.Minahasa Tenggara.