By Published On: 6 Juni 2024Categories: Kegiatan, Program Pendidikan Guru PenggerakDaily Views: 1Total Views: 333

Pendidikan Guru Penggerak (PGP) Daerah Khusus untuk pertama kalinya dilaksanakan oleh Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Sulawesi Utara pada Angkatan 10 dengan menyasar tiga Kabupaten/Kota, yaitu Kab. Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Utara, dan Kepulauan Sangihe.
PGP Dasus Angkatan 10 diawali dengan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 1 yang mengusung tema “Diri dan Kelas”. PTM 1 dimulai pada Senin, (27/5) hingga Senin (03/6).
Kepala Dinas Pendidikan dari masing-masing Kabupaten, turut hadir dan membuka kegiatan di hari pertama. Antusias tinggi terlihat dari Calon Guru Penggerak (CGP) yang mengikuti kegiatan, mengingat ini merupakan diklat yang telah lama dinantikan di Kab. Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Utara, dan Kepulauan Sangihe.
PTM 1 dilaksanakan selama 7 hari efektif. Didampingi oleh Fasilitator yang telah dibekali secara khusus untuk program ini, para CGP dibekali dengan modul-modul yang membantu mereka dalam memiliki pemahaman dan menyusun strategi perwujudan pendidikan yang berpusat pada murid sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman daerah asalnya, memiliki pemahaman akan pentingnya nilai dan peran Guru Penggerak, mengidentifikasi kompetensi diri Guru Penggerak, memiliki pengetahuan dasar akan berpikir sistem dan strategis, menentukan prakarsa perubahan dengan pendekatan berbasis aset, hingga memiliki pemahaman arti penting menerapkan pembelajaran berdiferensiasi untuk memenuhi kebutuhan belajar murid.
Kepala BGP Sulut, Arianto Batara, S.P., M.Pd., saat memantau PTM 1 di Kab. Bolaang Mongondow menyampaikan harapannya kepada para CGP agar dapat mengikuti seluruh rangkaian Pendidikan Guru Penggerak dengan maksimal, sehingga nantinya akan lahir para Guru Penggerak yang akan mendorong percepatan transformasi pendidikan pada tiga kabupaten yang menjadi sasaran PGP Dasus Angkatan 10 ini.
Seusai PTM 1, para CGP diharapkan mampu memahami peran dan alasan menjadi pemimpin pembelajaran, hingga memahami pentingnya identifikasi kebutuhan belajar dan lingkungan yang memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensinya secara aman dan nyaman.

Bagikan Sekarang