Melonguane – Secara geoposisi dan letak geografis berada di bagian ujung utara wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, berbatasan dengan negara tetangga Philipina, sehingga keberadaannya sangat strategis.
Kabupaten Kepulauan Talaud disebut juga Bumi Porodisa yang artinya ‘Bumi Surga’, menjadi target wilayah yang harus maju dari berbagai sektor, baik ekonomi, sosial, budaya, terutama sektor pendidikan yang benar-benar harus dilakukan secara serius.
Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Sulawesi Utara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan teknologi, secara intensif, terus tergerak, bergerak dan berusaha menggerakkan satuan-satuan pendidikan dalam rangka percepatan kemajuan pendidikan di Sulawesi Utara.
Hal itu dibuktikan dengan menggelar berbagai kegiatan di tingkat kabupaten kota dan provinsi. Salah satu kegiatan untuk bulan September ini adalah Lokakarya Perencanaan Pembelajaran 2 Perancangan Profil Pelajar Pancasila yang dilakukan di Kabupaten Kepulauan Talaud.
Kegiatan yang berlokasi di SMP Negeri 1 Melonguane itu melibatkan kepala sekolah penggerak, guru komite pembelajaran dan pengawas sekolah sebanyak 24 orang dari 7 sekolah penggerak yang tersebar di wilayah kabupaten kepulauan Talaud itu dibuka secara resmi oleh Karel Lungari, Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan mewakili Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Talaud, Selasa, (19/09/2023).
Dalam sambutan singkat, Karel mengungkapkan, “Kami berupaya bagaimana caranya untuk bisa mendapatkan tambahan kuota sekolah penggerak. Kita perlu mengevaluasi, kita perlu berbenah, kita masih perlu meningkatkan kemampuan kita, baik kemampuan manajerial kepala sekolah dan kualitas pembelajaran”, ungkap Kepala Bidang.
Kepala Bidang juga menyampaikan, Kepala Sekolah Penggerak harus menjadi agen perubahan. Pembelajaran.kegiatan ini sungguh luar biasa, perencanaan pembelajaran profil pelajar Pancasila yang hari ini menjadi topik dalam rangka membentuk menyiapkan generasi kedepan anak-anak kita kedepan. Mempersiapkan anak-anak memiliki kompetensi, kemampuan, berkepribadian yang kuat menyiapkan generasi emas 2045.
Pada pra pembukaan koordinator fasilitator sekaligus ketua panitia, Mulyana menyampaikan, melalui sekolah penggerak pendidikan harus mampu menjadi motor penggerak di ‘bumi porodisa’. “Pendidikan harus menjadi basis peradaban. Perubahan mindset terhadap pembelajaran paradigma baru menjadi kunci untuk mewujudkan itu semua”, kata Mulyana.
Selesai mengikuti acara pembukaan, peserta diarahkan memasuki ruang pembelajaran. Pembelajaran terbagi menjadi dua kelas, masing-masing Kepala SD bersama guru komite pembelajaran, dan pengawas dengan fasilitator pendamping Muhammad Muhdi Attaufiq dan kelas pembelajaran Kepala SMP bersama guru komite ditambah pengawas sekolah dengan fasilitator Santje Salajang. Kedua fasilitator adalah tenaga profesional yang direkrut oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi khusus melakukan treatment bagi sekolah penggerak dalam percepatan merdeka belajar.
Hasil pantauan di ruang kelas pembelajaran, peserta terlihat antusias hingga selesainya kegiatan, hal itu dibuktikan dengan berbagai hasil rancangan terkait penguatan profil pelajar Pancasila sesuai tema yang dituangkan dalam lembar kerja. Sederhana, lugas, inovatif dan mudah dipahami pada saat implementasi di sekolah.
Secara umum kegiatan lokakarya dinilai berhasil dengan harapan peserta segera mengimlementasikan pada tataran peserta didik sehingga mereka dapat menikmati pembelajaran pardigma baru merdeka belajar menyenangkan membahagiakan.
Program ini berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik dengan mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang mencakup kompetensi dan karakter yang diawali dengan kualitas manusia unggul dimulai dari kepala sekolah dan guru.
Salam Bahagia. Salam Merdeka Belajar.
Pewarta: Mulyana | Editor: Arianto Batara