By Published On: 4 September 2023Categories: Kegiatan, Program Sekolah PenggerakDaily Views: 1Total Views: 480

Ambela Melonguane – Sebelum berdiri sendiri daerah ini merupakan bagian dari Kabupaten Kepulauan Sanghe dan Talaud.

Melihat daerah itu terdiri 77 pulau dengan letak geografis antar pulau satu dengan lainnya cukup berjauhan sangat menyulitkan pelayanan berbagai kebutuhan baik dari segi sosial dan ekonomi, maka sejak bergulirnya reformasi, daerah itu dipisah menjadi tiga wilayah kabupaten, yaitu Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro atau Sitaro, dan Kabupaten Kepulauan Talaud.

Kabupaten Kepulauan Talaud dikenal juga dengan sebutan “Bumi Porodisa” atau Paradise, yang artinya bumi surga. Terletak di bibir samudera pasifik, bagian integral dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia bagian paling utara.

Kehidupan soaial kemasyarakatan terlihat rukun dan damai, perekonomian mulai menggeliat meskipun sebagian kebutuhan ekonomi masih memerlukan pasokan dari berbagai wilayah sekitar bahkan dari kota Manado ibukota provinsi Sulawesi Utara.

Bila dilihat dari segi sumberdaya manusianya, memang daerah itu harus perlu terus berbenah untuk meningkatkan kualitas kesejahteraan dibidang pendidikan, agar peserta didik memperoleh akses layanan yang layak, sama dengan daerah lainnya di negeri ini khususnya di Sulawesi Utara.

Dalam kerangka peningkatan kualitas pendidikan di wilayah itu, baru-baru ini Balai Guru Penggerak Provinsi Sulawesi Utara, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi menggelar Lokakarya Perencanaan Pembelajaran I Program Sekolah Penggerak bagi Angkatan III, pada Kamis (31/08/2023).

Kegiatan berlokasi di Sekolah Dasar Negeri 5/81 Tarun Desa Ambela Talaud Selatan itu dibuka oleh Deker Lasut, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Talaud.

Didampingi Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan, Karel Lungari, Fasilitator Sekolah Penggerak Santje Salajang, Muhammad Muhdi Attaufiq, dan Ketua Panitia kegiatan Mulyana, Kadis menyampaikan beberapa hal penting terkait sekolah penggerak di wilayahnya.

“Selamat bagi para Kepala SD dan SMP yang telah lolos dalam Program Sekolah Penggerak angkatan tiga ini. Saya merasa bangga atas capaian saudara-saudara, mengingat kabupaten kepulauan Talaud baru tahun 2023 ini mampu meloloskan tujuh sekolah penggerak”, ungkap Kadis dihadapan 24 peserta, terdiri tujuh kepala sekolah penggerak, 14 komite pembelajaran dan 3 pengawas sekolah.

Kepala dinas berharap, para peserta lokakarya ini mampu menjadi contoh bagi sekolah lainnya untuk menyusul mengikuti seleksi program sekolah penggerak di tahun depan. “Mudah-mudahan PAUD juga bisa lolos pada seleksi berikutnya”, kata Deker penuh harap.

Lokakarya difasilitasi oleh fasilitator handal yang direkrut dari berbagai disiplin ilmu berlangsung hingga jam 20.00. Antusiasme peserta dalam menerima materi, membuat suasana kegiatan sangat cair, hangat, dan dinamis. Apalagi diselingi dengan pantun dan ice breaking oleh ketua panitia Mulyana sebagai pembangkit semangat.

Dalam acara penutupan, secara singkat Mulyana menyampaikan, program ini berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik dengan mewujudkan Profil Pelajar Pancasila yang mencakup kompetensi dan karakter yang diawali dengan kualitas manusia unggul dimulai dari kepala sekolah dan guru. Dengan menerima treatment materi dari fasilitator, peserta diharapkan mampu dan segera mengimplementasikan pada tingkat peserta didik, sehingga mereka dapat menikmati pembelajaran pardigma baru merdeka belajar menyenangkan membahagiakan.

Salam Merdeka Belajar.

Pewarta: Mulyana | Editor: Arianto Batara

Bagikan Sekarang