Salah satu strategi Kemdikbudristek dalam Implementasi Kurikulum Merdeka adalah Komunitas Belajar. Komunitas Belajar adalah sekelompok guru, tenaga kependidikan, dan pendidik lainnya yang memiliki semangat dan kepedulian yang sama terhadap transformasi pembelajaran melalui interaksi secara rutin dalam wadah dimana mereka berpartisipasi aktif dalam implementasi Kurikulum Merdeka. Komunitas Belajar mendukung guru, tenaga kependidikan dan pendidik lainnya untuk dapat mendiskusikan dan menyelesaikan berbagai masalah pembelajaran yang dihadapi saat Implementasi Kurikulum Merdeka, berbagi praktik baik, serta mengkonfirmasi pemahaman. Komunitas Belajar bisa dibentuk di tingkat sekolah, antar sekolah ataupun daring.
Dalam rangka peningkatan kapasitas Komunitas Belajar sebagai salah satu komponen penggerak Implementasi Kurikulum Merdeka, Balai Guru Penggerak Provinsi Sulawesi Utara menyelenggarakan kegiatan Peningkatan Kapasitas Penggerak Komunitas Belajar yang dilaksanakan pada tanggal 8 s.d 10 Agustus 2023 di Hotel The Sentra Manado. Kegiatan ini diikuti oleh 58 peserta yang terdiri dari perwakilan Komunitas Belajar yang telah mendaftarkan komunitasnya di aplikasi Platform Merdeka Mengajar.
Pada awal kegiatan tersebut, Kepala BGP Provinsi Sulawesi Utara yaitu bapak Arianto Batara, S.P., M.Pd. dengan dimoderatori oleh bapak Jefta J. Makikui, M.Pd. berkesempatan untuk memberikan materi seputar Profil Pelajar Pancasila dalam Kurikulum Merdeka. Beliau menyampaikan bahwa layaknya sistem di kereta api, guru sebagai “masinis” berperan dalam mengarahkan siswa yang dibimbingnya pada sebuah tujuan, “rel kereta” adalah filosofi yang menjadi dasar dan arahnya, “peta perjalanan” yaitu kebijakan dan panduan bagi sekolah untuk memilih jalan yang akan dilalui, serta “mesin” yaitu kurikulum yang memberi kekuatan dan memimpin seluruh sekolah dalam berjalan mengikuti arahan dan merayakan pembelajaran. Kurikulum Merdeka, yaitu mesin yang dapat membawa setiap murid mencapai Profil Pelajar Pancasila, diharapkan dapat membentuk growth mindset bagi para siswa dalam rangka menuju tahun 2045 yang disebut sebagai Generasi Emas.
Selanjutnya, materi terkait Kepemimpinan, secara spesifik terkait Manajemen Kelompok dan Berpikir Strategis dibawakan oleh Erni Setiyowati, M.Pd. Beliau mengajak para peserta untuk menyampaikan permasalahan yang dihadapi sebagai pemimpin dari Komunitas Belajar, yang kemudian beliau yang juga sebagai pemimpin komunitas belajar juga memberikan masukan bagi peserta agar dapat memotivasi serta menambah kapasitas peserta sebagai pemimpin bagi komunitas belajar.
Acara pembukaan kegiatan ini dilaksanakan pada pukul 19.30 di Novotel Manado Golf Resort & Convention Center. Kegiatan dibuka dengan penampilan tarian, kolintang, dan musik oleh siswa-siswa dari sekolah di Tomohon. Setelah penampilan tersebut, ucapan selamat datang disampaikan oleh ibu Dra. Maasje J. Kalalo, M.Pd. sebagai Kasubbag Umum BGP Provinsi Sulawesi Utara, kemudian kegiatan dibuka secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Daerah Provinsi Sulawesi Utara yaitu ibu Dr. Femmy J. Suluh, M.Si. Beliau mengapresiasi BGP Provinsi Sulawesi Utara sebagai pelaksana kegiatan yang dapat mengakomodir peserta dari Dinas Pendidikan, BGP dan BBGP dari daerah lain, serta peserta kegiatan Peningkatan Kapasitas Penggerak Komunitas Belajar. Per hari saat pembukaan, beliau juga menyampaikan bahwa beliau masih perlu belajar dan menyesuaikan diri dengan program-program yang berjalan saat ini karena beliau belum lama menjabat sebagai Kepala Dinas Pendidikan Daerah. Prosesi acara pembukaan ditutup dengan penyampaian laporan kegiatan oleh Kepala BGP Provinsi Sulawesi Utara yaitu bapak Arianto Batara, S.P., M.Pd, serta doa pembukaan kegiatan oleh bapak Yerry Y. Makarawung, S.Pd., M.Pd.
Pada hari kedua, materi pertama dibawakan oleh ibu Riny Cintya Kumendong, S.S., M.Pd. terkait pengelolaan proyek dan keterampilan fasilitasi. Beliau menyampaikan pentingnya pembuatan struktur dalam komunitas belajar, dalam hal ini bahwa komunitas belajar harus memiliki tujuan. Beliau menyampaikan 3 elemen utama dalam komunitas belajar, yaitu fokus pada pembelajaran, mengutamakan kolaborasi, dan tanggung jawab kolektif. Selain itu, sebagai pemimpin komunitas belajar perlu memiliki karakter sebagai Fasilitator, dikarenakan anggota dari komunitas belajar itu sendiri adalah guru yang sudah tergolong dewasa, sehingga pemimpin komunitas belajar perlu dapat memfasilitasi setiap anggotanya agar tujuan komunitas belajar dapat tercapai.
Materi berikutnya yakni terkait keterampilan fasilitasi yaitu Andragogi dibawakan oleh Widyaprada Ahli Madya dari BGP Provinsi Sulawesi Utara, yaitu ibu Dra. Conny S. Liuw. Beliau mengajarkan bagaimana proses pembelajaran bagi orang dewasa, serta membedakan Andragogi dengan Pedagogi. Dalam upaya mendorong komunitas belajar, maka pemimpin komunitas belajar dituntut untuk dapat mempelajari konsep Andragogi ini agar bisa secara efektif memberikan pengajaran bagi peserta komunitas belajar lainnya yang adalah orang dewasa, karena berbeda dengan cara mengajar anak murid yang sudah menjadi pekerjaan sehari-hari oleh para guru.
Materi terakhir di hari kedua dibawakan oleh bapak Salehuddin, S.Pd. yaitu terkait praktik baik dari Komunitas Belajar Dalam Sekolah yang dilaksanakan di sekolah. Beliau mengutarakan bahwa dalam Komunitas Belajar Dalam Sekolah, anggota di komunitas belajar dapat mengadakan kegiatan yang sederhana, ringan, dan tidak memerlukan biaya yang besar, namun tetap bisa berfokus pada penguatan dan peningkatan kapasitas dari setiap anggota komunitas belajar. Setelah penyampaian materi, beliau mengajak peserta untuk menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang kelak akan diterapkan di sekolah berdasarkan materi-materi yang telah disampaikan.
Pada hari ketiga, materi dibawakan oleh ibu Yosie Pauline Modo, S.Th., dengan materi terkait Komunitas Belajar Dalam Sekolah. Beliau menyampaikan pentingnya bagi para komunitas belajar untuk dapat memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar sebagai sumber ilmu yang reliabel dan terkini terutama terkait Kurikulum Merdeka.
Penutupan kegiatan Peningkatan Kapasitas Penggerak Komunitas Belajar dimulai pada pukul 11.00 WITA yang diawali dengan penyampaian laporan kegiatan oleh ibu Dra. Conny S. Liuw, yang kemudian ditutup secara resmi oleh ibu Dra. Maasje J. Kalalo, M.Pd. Beliau menyampaikan terima kasih kepada seluruh narasumber yang telah memberikan materi serta peserta yang telah hadir dan mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir. Tidak lupa, beliau mengungkapkan harapan bagi para peserta untuk menggerakkan komunitas belajar. “Kalau dari masing-masing pribadi punya niat dan komitmen untuk berbagi praktik baik, maka Sulawesi Utara akan semakin baik”, ujar beliau.