By Published On: 21 Mei 2023Categories: Implementasi Kurikulum Merdeka, KegiatanDaily Views: 1Total Views: 544

Terus disajikan untuk menjawab kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan di Provinsi Sulawesi Utara, Panada edisi 11 dinikmati pendidik dan tenaga kependidikan. Inilah kesan yang nampak dari Kegiatan Panada Balai Guru Penggerak Provinsi Sulawesi Utara Edisi 11 Jumat, 19 Mei 2023. Minat terhadap Panada makin meluas. Peserta Panada edisi 11 ini bukan saja berasal dari kota dan kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara, tapi juga dari provinsi lain. Tercatat ada peserta yang berasal Kalimantan Tengah dan Sulawesi Tengah.

Dipandu oleh moderator, Hamka Arifuddin, S.Pd., guru penggerak kabupaten Kepulauan Talaud diskusi Panada edisi 11 dengan tema: Menghadirkan Murid Aktif, Kreatif dan Kritis Melalui Pjroject Based Learning (PjBL), berjalan dengan apik. Elaborasi yang menarik sepanjang sesi oleh narasumber, Destya Silalahi, M.Pd. membuat semua peserta memperoleh penguatan tentang PjBL sebagai salah satu desain pembelajaran yang mengakomodasi keaktifan, kreativitas, dan kemampuan kritis murid.

Pertanyaan pemantik Panada edisi ini adalah: Apakah orientasi utama pembelajaran pendidik selama ini? Narasumber menegaskan beberapa poin penting terkait pertanyaan pemantik ini. Menurutnya, orientasi terutama dari proses pembelajaran adalah murid. Terkait orientasi ini, ada beberapa hal penting yang patut diperhatikan yaitu murid adalah pribadi yang berelasi, pribadi yang unik, dan murid memiliki tanggung jawab secara personal terhadap proses belajarnya. Dalam kerangka itu, setiap pendidik harus membuat perencanaan pembelajaran yang bermakna bagi murid.

Sebagai desain pembelajaran yang kontekstual dengan situasi riil kehidupan, benefit yang diperoleh dari pembelajaran dengan desain PjBL harus ditujukan bagi murid. Pendidik sebagai motivator dan fasilitator sejatinya membantu murid untuk bisa melakukan pembelajaran secara aktif. Menariknya, narasumber memperjelas keterkaitan PjBL dengan Project Penguatan Profil pelajar pancasila (P5) yang berlangsung di satuan pendidikan masing-masing.

Sajian Panada edisi 11 makin lengkap dengan praktik baik yang dibagikan oleh Siska Mokoagow, S.Pd. Praktik baik ini sudah dilakukan pada SDN Liberia, salah satu sekolah Program Sekolah Penggerak (PSP) di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Praktik baik yang dibagikan pada sesi ini menguatkan dan memberi motivasi penting bagi para peserta. Narasumber berbagi praktik baik menegaskan bahwa pelaksanaan P5 sebagai implementasi PjBL di sekolahnya tidak langsung optimal. Proses yang baik sekarang, diawali juga oleh kekurangan-kekurangan pada awal pelaksanaannya. Namun dengan refleksi, proses yang masih kurang itu terus diperbaiki sehingga mendapat hasil yang makin optimal seperti sekarang.

Peserta puas dan antusias dengan Panada edisi ini karena pertanyaan-pertanyaan dapat dijawab secara detail oleh para narasumber.

Dihubungi sesudah kegiatan Panada ini, Kapokja Transformasi Pembelajaran Balai Guru Penggerak Provinsi Sulawesi Utara, sekaligus sebagai inisiator kegiatan Panada, Arianto Batara, M.Pd., mengutarakan rasa kagumnya. Menurutnya, kekaguman terbesar muncul karena antusiasme pendidik dan tenaga kependidikan di Sulawesi Utara yang tidak kurang semangat untuk belajar. Menurutnya, kegiatan belajar bersama Panada akan membuat semangat berkarya untuk proses pembelajaran bersama murid makin bertambah. Seperti dilahirkan kembali, semua punya kesempatan untuk memurnikan motivasi sebagai pendidik maupun sebagai tenaga kependidikan (NR/@).

Bagikan Sekarang