By Published On: 15 April 2023Categories: Implementasi Kurikulum Merdeka, KegiatanDaily Views: 1Total Views: 233

Manado, 14 April 2023 – Balai Guru Penggerak Provinsi Sulawesi Utara konsisten menyiapkan sumber belajar dan wadah berbagi praktik baik yang dapat diakses oleh pendidik maupun tenaga kependidikan sebagai bentuk komitmen untuk mengembangkan sumberdaya manusia pendidik dan tenaga kependidikan. Balai Guru Penggerak Provinsi Sulawesi Utara secara berkelanjutan juga menyelenggarakan Panada sebagai kanal belajar dan berbagi untuk memfasilitasi pengembangan kualitas SDM pendidik dan tenaga kependidikan di Sulawesi Utara.

Panada edisi 7 yang dilaksanakan pada Jumat, 14 April 2023 mempunyai kesan tersendiri baik bagi peserta maupun bagi penyelenggara. Terutama karena jumlah peserta yang membludak pada edisi ini. Aplikasi pertemuan yang disiapkan melampaui kapasitas sehingga banyak peserta mengikuti kegiatan melalui streaming. Membludaknya jumlah peserta tentu menjadi indikasi bahwa para pendidik dan tenaga kependidikan makin menyadari kewajibannya untuk terus belajar demi pengembangan profesionalismenya untuk memberikan layanan pembelajaran terbaik bagi murid.

Dalam prakata sebagai pembuka Panada edisi 7 ini, Plt. Kepala BGP Sulut, Dra. Maasje J. Kalalo, M.Pd. memberikan apresiasi untuk semua pihak yang secara aktif mengikuti kegiatan Panada. Dan sesuai dengan tema pada edisi ini, Plt Kepala menekankan peranan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) dalam Implementasi Kurikulum Merdeka. Menurutnya, KOSP sangat penting untuk mengakomodasi kebutuhan belajar setiap murid yang unik. Ditambahkannya, belajar pada edisi Panada ini sangat penting karena merupakan kesempatan untuk menyamakan persepsi terkait desain kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan belajar serta karakteristik lingkungan belajar murid.

Yoshua Sirait, B.Sc., M.Pd, Founding CEO Paideia Educational Solution sebagai narasumber pertama, memperjelas pijakan KOSP, yakni hasil analisis karakteristik satuan pendidikan. Sebagai hasil gambaran yang utuh tentang kondisi dan kebutuhan satuan pendidikan dan seluruh warganya, analisis karakteristik satuan pendidikan merupakan langkah awal pengembangan KOSP. Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan terarah pada pembangunan budaya sekolah. Implementasi KOSP berada pada pengorganisasian pembelajaran. Materi yang dipresentasikan oleh narasumber pertama makin lengkap dengan praktik baik yang dibagikan oleh narasumber kedua, Siti Alip, S.Pd., Kepala SMP Negeri 1 Modayag (Sekolah Penggerak). Praktik baik yang dibagikan pada sesi kedua tentang langkah-langkah pengembangan KOSP di SMP Negeri 1 Modayag. Sesi berbagi praktik baik ini membawa penguatan bagi peserta Panada edisi 7 ini. Hal itu nampak dari animo para peserta di bagian interaksi berupa tanya jawab.

Kapokja Transformasi Pembelajaran BGP Sulut, Arianto Batara, M.Pd. menutup kegiatan Panada edisi 7 dengan apresiasi yang besar untuk semua peserta maupun para narasumber. Kapokja memberi tantangan bagi peserta untuk hadir lagi pada edisi selanjutnya, namun dengan mengajak lebih banyak rekan sejawat lagi. Menurutnya, Panada edisi 8 dengan topik Asesmen dalam Pembelajaran tidak akan kalah menariknya juga.

Pada bagian terpisah, Kapokja Transformasi Pembelajaran mengungkapkan bahwa animo yang tinggi dari peserta mengindikasikan bahwa banyak pihak telah sampai pada semangat yang sama dalam Implementasi Kurikulum Merdeka. Ia yakin bahwa Implementasi Kurikulum Merdeka makin diseriusi demi pembelajaran yang berpihak dan berdampak pada murid. Kegiatan ini dipandu dengan apik Clara V. Potu, S.Pd. guru SMPN 7 Bitung yang merupakan Sekolah Penggerak. Panada disiapkan semakin menarik dengan adanya kuis diakhir acara dengan hadiah yang menarik.(NR/@)

Bagikan Sekarang