Lima M merupakan Protokol kesehatan yang terkenal pada masa pandemi Covid-19. Upaya ini dilakukan untuk mencegah penularan Covid 19. Lima (5) M terdiri dari memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
Pada pembelajaran Anak Usia Dini (AUD) juga dikenal 5M. Lima 5 ini dilaksanakan berlandaskan pada Merdeka Belajar, yakni pembelajaran yang berpihak pada peserta didik (student-oriented). Apa saja 5M pada pembelajaran AUD? Dan bagaimana penerapannya? Berikut penjelasannya.
Menarik Perhatian
Berdasarkan publikasi Brain Balance Center, rentang konsentrasi anak yang ideal adalah dua hingga tiga menit dikali usia mereka (Fadli R, 2020). Dengan demikian, publikasi ini memberikan informasi bahwa AUD ( 3-6 tahun) memiliki rentang konsentrasi antara 2-9 menit untuk usia 3 tahun, 8-12 menit untuk usia 4 tahun, 10-15 untuk usia 5 tahun, dan 12-18 menit untuk usia 6 tahun.
Fokus atau perhatian pada anak usia dini masih perlu terus dilatih. Selain karena periode waktu konsentrasi yang terbatas juga karena fokus pada anak perlu dibiasakan.
Menarik perhatian di awal pembelajaran merupakan salah satu cara guru melatih fokus pada anak. Ada berbagai cara dapat dilakukan untuk menarik perhatian anak di awal pembelajaran. Aktivitas yang dapat dilakukan untuk menarik perhatian anak antara lain menyanyikan lagu sambil bergerak, aktivitas ini dapat juga divariasikan dengan memutarkan video lagu dan anak mengikuti gerakannya. Cara ini mengakomodasi gaya belajar anak kinestetik, visual, maupun auditori.
Aktivitas lain yang dapat dilakukan guru untuk menarik perhatian anak di awal pembelajaran adalah dengan menyapa anak-anak dengan boneka sesuai karakter yang ditentukan guru. Meragakan yel-yel yang telah diajarkan sebelumnya dapat juga menjadi alternatif menarik perhatian anak. Bermain puzzle pun dapat dijadikan alterantif menarik perhatian anak di awal pembelajaran; puzzle diletakkan di meja setiap anak untuk disusun. Selain itu, masih banyak hal lain yang dapat dilakukan sebagai aktivitas yang dapat menarik perhatian anak di awal pembelajaran. Selain aktivitas ini menarik perhatian, hal ini sebagai waktu antara untuk menyadarkan bahwa mereka sudah di sekolah sekaligus menyiapkan anak untuk belajar sambil bermain. Durasi waktu bagi yang dapat digunakan menarik perhatian 5 menit.
Menyampaikan Tujuan
Pembelajaran di dalam kelas ibarat melakukan perjalanan. Sebuah perjalan akan menyenangkan, bersemangat dijalani sekaligus menantang apabila diketahui tujuannya. Demikian juga dengan pembelajaran AUD di dalam kelas, anak-anak perlu mengetahui tujuan. Oleh karena itu, agar pembelajaran mengasyikkan, dapat dinikmati oleh semua siwa, maka guru perlu menyampaikan tujuannya.Selain agar anak-anak ditolong berjalan dalam koridor yang ditentukan, tujuan juga menolong guru tetap fokus pada aktivitas yang mendukung tercapainya tujuan tersebut. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menyampaikan tujuan pembelajaran agar diperhatikan anak dan penyampaiannya tidak membosankan. Cara penyampaian tujuan sebaiknya disampaikan dengan kreatif. Salah satu cara dalam penyampaian tujuan pembelajaran adalah dalam bentuk pertanyaan. Misalnya untuk tema profesi, maka dapat ditanyakan kepada anak-anak: Jika anak-anak sudah dewasa apa yang ingin dilakukan? Kemudian berdasarkan jawaban anak-anak dapat disampaikan tujuan pembelajaran.
Hal lain yang dapat dilakukan untuk menyampaikan tujuan pembelajaran adalah dengan bermain peran (role play). Tema Keluarga diawali bermain peran dengan latar di ruang makan, ruang keluarga atau ruang lainnya. Aktivitas ini pasti disukai anak-anak.
Memberikan Penjelasan Materi
Banyak kegiatan yang dapat dilakukan dalam menjelaskan materi kepada anak-anak PAUD.
Menurut Karneysia (2021) kegiatan yang dapat dijadikan menjadi metode pembelajaran anak PAUD antara lain bermain, bercerita dan bernyanyi. Pada dasarnya AUD adalah masa untuk bermain sehingga pembelajaran haruslah dalam suasana bermain; bermain sambil belajar dan bukan belajar sambil bermain. Artinya dari setiap permainan ada hal-hal yang dijadikan pelajaran bagi anak-anak. Lebih lanjut Karneysia (2021) mengemukakan bahwa. Melalui aktivitas ini, seluruh potensi kecerdasan yang dimiliki anak bisa dikembangkan. Misalnya, kecerdasan linguistik, logik-matematik, visual-spasial, interpersonal, intrapersonal, musikal, kinestik, natural, dan spiritual. Bercerita adalah metode yang lain yang dapat digunakan dalam memberi penjelasan kepada anak-anak. Bercerita adalah kultur kita orang Indonesia sehingga dengan bercerita maka anak-anak akan mudah menangkap pesan yang disampaikan. Namun demikian, dalam bercerita perlu dipersiapkan dengan baik. Metode bercerita yang paling baik dapat menggunakan buku bergambar. Menggunakan buku sambil bercerita juga membangkitkan minat anak dalam membaca buku. Cara lain dalam bercerita adalah dengan menggunakan boneka. Bercerita yang efektif juga sebaiknya dilakukan dalam kelompok kecil. Kegiatan bernyanyi adalah kegiatan yang paling disukai anak-anak. Dalam bernyanyi guru dapat menyampaikan pesan moral dan nilai-nilai kehidupan, termasuk nilai-nilai agama.
Kegiatan bernyanyi akan meningkatkan potensi otak kanan anak-anak. Dengan demikian, pada saat melakukan kegiatan ini, pesan-pesan yang akan diberikan akan lebih lama tersimpan di memori anak atau ingatan jangka panjangnya.
Kegiatan bernyanyi akan lebih menyenangkan bila diiringi alat-alat musik. Selain lagu anak yang sudah tersedia, guru juga dapat menciptakan lagu baru sendiri dengan sarat pesan moral dan yang pasti setiap kalimatnya mudah dipahami oleh anak.
Memberikan Bimbingan
Memberikan bimbingan bagi AUD merupakan bagian penting dalam aktivitas dalam kelas. Bimbingan akan menolong anak merasakan bantuan dan kepedulian dari pihak lain. Sehingga jika mengalami kesulitan tidak perlu panik. Bimbingan juga akan memberikan pemahaman kepada anak-anak bahwa dalam melakukan sesuatu dapat berkolaborasi dengan orang lain. Bimbingan dapat dilakukan secara perorangan maupun secara berkelompok. Perlu memberikan aturan ketika seorang anak membutuhkan bimbingan, misalnya dengan mengangkat tangan sesuai dengan kesepakatan.
Merayakan
Wellbeing dalam pembelajaran AUD merupakan hal penting perlu diperhatikan. Adanya wellbeing akan menjadikan anak menikmati setiap pembelajaran. Salah satu cara yang dapat dilakukan agar AUD tetap wellbeing adalah adanya perayaan dalam kelas. Perayaan dapat berupa bertepuk tangan ketika anak-anak dapat menyelesaikan sebuah aktivitas. Bernyanyi bersama sambil menari juga dapat dilakukan sebagai bentuk perayaan atas pencapaian anak-anak. Makan bersama juga dapat menjadi sebuah perayaan yang disukai anak-anak.
Menerapkan 5M di atas akan memberikan kesempatan bagi anak usia dini merdeka dalam belajar. Pembelajaran demikain, akan mendorong anak mengoptimalkan potensinya terutama menyongsong generasi emas 2045.
Artikel ini telah tayang di Kompasiana.com pada tanggal 21 Juli 2022 oleh Arianto Batara, PTP Ahli Muda BGP Provinsi Sulawesi Utara